Anak laki-laki cenderung akan melakukan apa saja saat bermain, bahkan anak-anak tersebut kadang tidak sadar bahwa apa yang dilakukan itu berbahaya. Nah, disinilah peran orang tua dalam mengawasi permainan anak laki-laki tersebut. Tidak perlu dilarang melakukan ini-itu, orang tua cukup mengawasi dan memberikan pengertian jika ada hal berbahaya yang dilakukan.
Anak laki-laki bisa memainkan apa saja yang ada disekitarnya, dari yang aman hingga yang berbahaya bagi si kecil. Jadi tugas orang tua memastikan anak tetap aman atau bisa ikut bermain untuk sekaligus memberikan edukasi. Buat bunda yang bingung mengajak anaknya bermain, berikut tips memberikan ide permainan kreatif untuk anak laki-laki:
1. Berikan Permainan Sesuai Usia dan Ketertarikan Anak
Ketertarikan dan pemahaman anak pada mainan akan berbeda sesuai umurnya. Sehingga orang tua perlu memberikan “wadah” yang tepat dalam memberikan mainan untuk anak laki-lakinya. Permainan yang tepat kan membuat anak merasa nyaman saat bermain. Jangan lupa sisipkan juga nilai edukasi pada setiap permainan anak.
Setiap anak memiliki ketertarikan yang berbeda dalam bermain. Salah satu penyebabnya adalah faktor lingkungan. Tidak perlu memaksa ana bermain suatu permainan, cukup dukung apa yang anak suka selama itu tidak berbahaya.
2. Berikan Permainan yang Mengasah Kreatifitas
Jika bisa bermain sambil belajar, kenapa tidak? Permainan anak laki-laki sendiri sangatnya banyak jenisnya. Berikanlah mainan yang menarik bagi anak tapi tetap mengedukasi. Anak-anak pada “usia emas” sangat mudah menangkap apa yang ada disekitarnya.
Pola pikir anak tentu berbeda dengan orang dewasa, rasa penasaran anak-anak juga sangat tinggi. Beberapa jenis mainan yang cocok untuk untuk melatih otak anak yaitu puzzle, lego, ular tangga, dan permainan edukasi lainnya.
3. Pastikan Media Permainannya Aman
Perhatikan baik-baik mainan yang diberikan pada anak. Hindari mainan dengan bahan-bahan yang membahayakan anak, misal terdapat sudut yang tajam, atau mainan yang bisa ditelan anak.
Pada batita biasanya belum bisa membedakan mana yang boleh dimasukkan ke mulut/ditelan atau tidak boleh ditelan. Oleh karena itu, hindari mainan yang bentuknya sangat kecil dan bisa masuk ke mulut anak. Mainan dalam bentuk cairan juga perlu pengawasan saat bermain.
4. Pilihkan Game Edukasi dan Bisa Dimainkan di TV atau PC
Jika anak laki-laki Anda susah dipisahkan dari game di ponsel seluler, Anda bisa menggiringnya dengan memilihkan game yang lebih edukatif. Usahakan juga game tersebut bisa dimainkan melalui TV atau komputer agar anak tidak ketergantungan dengan ponsel.
Jika anak pasif dan pendiam, orang tua bisa memberikan permainan anak laki-laki yang lebih interaktif. Tentu Anda harus melibatkan diri bermain dengan anak. Ajak anak untuk berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya di rumah. Anda bisa perperan selayaknya teman bagi anak agar anak merasa nyaman. Selamat mencoba bunda!